ahlan wa sahlan

Semoga bermanfaat," Sampaikanlah Walau Hanya Satu Ayat"

Selasa, 05 Juni 2012

PENGENALAN MUSUH ALAM DAN PESTISIDA (Laporan Praktikum Ilmu Hama Tumbuhan Umum)







PENGENALAN MUSUH ALAM DAN PESTISIDA
(Laporan Praktikum Ilmu Hama Tumbuhan Umum)



Oleh :
Darso Waluyo
0914013084







PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2011





I. PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Insektisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga pengganggu (hama serangga). Insektisida dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan, tingkah laku, perkembang biakan, kesehatan, memengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak, dan aktifitas lainnya yang dapat memengaruhi organisme pengganggu tanaman. Selain itu, insektisida dapat pula membunuh serangga pengganggu (hama serangga). Insektisida dapat membunuh serangga dengan dua mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya (tanaman) dan dengan langsung meracuni si serangga tersebut.
Menurut cara kerja atau distribusinya didalam tanaman, insektisida dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a.    Insektisida Sistemik
Insektisida sistemik diserap oleh bagian-bagian tanaman melalui stomata, meristem akar, lentisel batang dan celah-celah alami. Selanjutnya insektisida akan melewati sel-sel menuju ke jaringan pengangkut baik xylem maupun floem. Insektisida akan meninggalkan residunya pada sel-sel yang telah dilewatinya. Melalui pembuluh angkut inilah insektisida ditranslokasikan ke bagian-bagian tanaman lainnya baik kearah atas (akropetal) atau ke bawah (basipetal), termasuk ke tunas yang baru tumbuh. Serangga akan mati apabila memakan bagian tanaman yang mengandung residu insektisida.
b.  Insektisida Non-sistemik
Insektisida non sistemik tidak dapat diserap oleh jaringan tanaman, tetapi hanya menempel pada bagian luar tanaman. Lamanya residu insektisida yang menempel pada permukaan tanaman tergantung jenis bahan aktif (berhubungan dengan presistensinya), teknologi bahan dan aplikasi. Serangga akan mati apabila memakan bagian tanaman yang permukaannya terkena insektisida.
c.  Insektisida Sistemik Lokal
Insektisida ini hanya mampu diserap oleh jaringan daun, akan tetapi tidak dapat ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya (efek translaminar). Insektisida yang jatuh ke permukaan atas daun akan menembus epidermis atas kemudian masuk ke jaringan parenkim pada mesofil (daging daun) dan menyebar ke seluruh mefosil daun (daging daun) hingga mampu masuk kedalam sel pada lapisan epidermis daun bagian bawah (permukaan daun bagian bawah).
musuh alami berperan dalam mengatur populasi hama sering kurang dimengerti secara baik oleh petani. Sebagai konsekuensinya, banyak program pengelolaan hama tidak mempertimbangkannya sebagai sesuatu yang penting. Akan tetapi setelah terjadi gejolak populasi hama akibat gangguan terhadap musuh alami karena penggunaan pestisida yang tidak bijaksana, barulah petani menyadari peranan musuh alami tersebut. Apabila peranan musuh alami dimengerti secara baik, petani akan melakukan usaha memanipulasi lingkungan dan memanfaatkan musuh alami sedemikian rupa, sehingga musuh alami merupakan suutu komponen nyata dalam strategi pengelolaan hama yang efektif dan praktis.
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari paraktikum kali ini adalah:
1.      Mengetahui tentang pestisida dan insektisida
2.      Mengenal jenis-jenis musuh alami






III. METODE PERCOBAAN


A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang di gunakan pada praktikum ini yaitu Alat tulis yang digunakan untuk menulis data tentang pestisida yang diamati.
Sedangkan bahan yang di gunakan pada praktikum ini yaitu berbagai jenis pestisida yang digunakan dalam budidya pertanian.

B. Cara Kerja
            Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat tulis dan jenis pestisida yang akan diamati.
2. Kemudian amati setiap jenis pestisida dan catat seperti kandungan bahan aktif . waktu penggunaan  , tanda bahaya dll.
3. Catat dengan teliti dan rapi.







IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Nama dagang/ merk
Bahan aktif
Dosis
Sasaran
Curaterr
Karbofuran 3%
0,5 -1,0 g/pohon



4,25-8,5 kg/ha



100-200 kg/ha
Penghisap daun(empoaica sp) pada tanaman kapas
Lalat kacang(Agromyza sp) pada tanaman kedelai

Nematoda brintil pada kentang
Carbavin
Karbaril 85%
2,4 g/l  atau 600 l/ha
1,5-3 g/l atau 600-700 l/ha

0,75-1 g/l atau 400-600 l/ha
Lalat buah pada padi

Penusuk daun pada kubis

Ulat api pada kelapa sawit
Natural BVR
Beauveria basiana
2 g/l
Wereng (Nilaparvata lugen) pada padi.
NPV

5 g/l
Untuk mengendalikan hama ulat grayak(spodoptora litura) pada kedelai dan cabai.
Sevin
Karbaril 85%
1,5 kg/ha atau 400-500 l/ha


1-1,5kg/ha atau 400-500 l/ha


2 kg/ha
Belalang (Locusta migratoria) pada jagung.

Ulat api(Setora nitens) pada kelapa sawit.

Penggerek batang pada tebu
Metarhizium anisopliae
Agen hayati
5g/l
Untuk mengendalikan hama tanagman pangan dan hortikultura.
Arrivo 30 EC
Sipermatrin 30 g/l
0,5-1 ml/l


1-2 ml/l


0,5-1 ml/l
Helopelthis spp pada jambu mete

Thripa palmi pada kentang

Penghisap
Natural glio
Gliocladium sp

Rebah semai,akar gada kubis Plasmodiospora sp


No
Gambar
Keterangan
1

Ordo: Diptera
Family: Asilidae
Nama Umum: Lalat buas
2
          

Ordo: Hymenoptera
Nama Umum: Stenobracon
3
Ordo:hemiptera
Family:blastimantidae
Nama umum:Kepik Air Raksasa
4



Ordo:diptera
Family:Asilidae
Nama umum:lalat buas
5

Ordo:Coleoptera
Family: cicindelidae
Nama Umum: Kumbang macan
6

Ordo:coleoptra
Family: Coccinelidae
Nama Umum: Kumbang kubah
7

Ordo:
Family:
Nama Umum: Kumbang badak

8

Ordo : mantoda,
Famili : mantidae
Nama Umum: Belalang Sembah

9

Ordo : aroneceae
Famili : lycosidae
Nama Umum: Laba-Laba
10

Ordo:odonata
Family:Libellulidae
Nama umum:capung peluncur
11

Ordo:odonata
Family:Coenagrionidae
Nama umum capung jarum

12
Ordo : hemiptera
Famili : gerridae
Nama Umum: Anggang-Anggang



B. Pembahasan
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi").
Formulasi dalam bentuk padat :
  1. Wettable Powder (WP). Formulasi WP bersama EC merupakan formulasi klasik yang masih banyak digunakan dingga saat ini.
WP adalah formulasi bentuk tepung yang bila dicampur air akan membentuk suspensi yang penggunaannya dengan cara disemprot.
  1. Soluble powder (S atau SP). Formulasi bentuk tepung yang bia dicampur air akan menghasilkan larutan homogen. Pestisida ini juga digunakand enga cara disemprotkan.
  2. Butiran (G). Butiran yang umumnya merupakan sedian siap pakai dengan konsetrasi rendah. Pestisida butiran digunakan dengan cara ditaburkan di lapagan (baik secara manual dengan tangan atau dengan mesin penabur) setelah penaburan dapat diikuti denga pegolahan tanah atai tidak. Disamping formulasi G dikenal juga fomulasi SG, yakni sand granular.
  3. Water Dipersible Granule (WG atau WDG) . WDG atau WG berbentuk butiran, mirip G, tetapi penggunaanya sangat berbeda. Formulasi WDG harus diencerkan denga air dan digunakan dengan cara disemprotkan.
  4. Seed dreesing (SD) atau Seed Treatment (ST). Sediaan berbentuk tepung yang khusus digunakan untuk perawatan benih
  5. Tepug Hembus atau Dust (D). Sediaan siap pakai dengan konsentrasi rendah yang digunakan dengan cara dihembuskan.
  6. Umpan atau bait (B) ready Mix Bait (RB atau RMB). umpan merupakan formulasi siap pakai yang umumya digunakan untuk formulasi rodentisida.
LABEL adalah keterangan atau informasi penting yang ditempel kuat pada pestisida agar tidak mudah lepas. Persaratan label Sesuai Lampiran VII Keputusan Menteri Pertanian No. 434.1/Kpts/TP.270/7/2001, Spesifikasi Teknis Label antara lain :
Keterangan yang harus dicantumkan pada label adalah sebagai berikut:
a. Nama dagang formulasi
b. Jenis Pestisida
c. Nama dan Kadar bahan aktif
d. Isi atau berat bersih dalam kemasan
e. Peringatan keamanan
f. Klasifikasi dan simbol bahaya
g. Petunjuk keamanan
h. Gejala keracunan
i. Pertolongan Pertama Pada KEcelakaan (P3K)
j. Petunjuk penyimpanan
k. Petunjuk penggunaan
l. omor pendaftaran
m. Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang nomor pendaftaran
n. Petunjuk pemusnahan
Musuh alami ada tiga macam yaitu predator, parasitoid , dan patogen. Berikut ini adalah contoh dari musuh alami.
1. Capung
Berperan sebagai predator rayap dan trips pada bawang.
Bagian-bagian tubuhnya : Kepala, kaki, ekor, sayap, toraks, dan abdomen.
Klasifikasi = Kingdom : Animalia , Filum : Arthropoda, kelas : insekta, ordo : odonata, famili : epiprocta, genus : anax, spesies : Anax junius.
2. Kumbang Kubah Bulan Sabit
Beroeran sebagai predator wereng.
Bagian-bagian tubuhnya : Antena, kepala, toraks, abdomen, kaki.
Klasifikasi = Kingdom : Animalia, filum : Arthtropoda, kelas : insekta, ordo : coleoptera, famili : coccinelldea, genus : verania, spesies : Verania sp.
3. Laba-Laba
sebagai predator kutu daun, dan wereng.
Bagian tubuh : Kepala, cepalotoraks, kaki, abdomen.
Klasifikasi = kingdom : animalia, filum : arthropoda, kelas : arachnidae, ordo : aroneceae, famili : lycosidae, genus : lycosa, spesies : Lycosa sp.
4. Kumbang Kubah Spot M
Berperan sebgaai predator dari wereng
Bagian : ANtena, keapal, kaki, abdomen.

Klasifikasi = kingdom : animalia, filum : arthropoda, kelas : insekta, ordo : coleoptera, famili : carabidae, genus : menochillus, spesies : Menochillus sexmaculatus.
5. Belalang Sembah
Berperan sebagai predator kutu daun (aphis sp)
Bagian tubuhnya : Antenna, kepala, tiraks, abdomen, dan tungkai.
Klasifikasi = Kingdom : Animalia, filum : arthropoda, kelas : insekta, ordo : mantoda, famili : mantidae, Genus : stagmomantis, spesies : Stagmomantis carolina.
6. Semut Rang-Rang
sebagai predator kutu daun.
Bagian : antena, kepala, toraks, abdomen, ekor, kaki
Klasifikasi = kingdom : animalia, filum : arthropoda, kelas : insekta, ordo : heminoptera, famili : kamilidae, genus : solenopsis, spesies : Solenopsis sp.
7.Anggang-Anggang
Berperan sebagai predator larva serangga.
Bagian tubuh : antena panjang, kepala, toraks, abdomen, kaki.
Klasifikasi = Kingdom : Animalia, filum : arthropoda, kelas : insekta, ordo : hemiptera, famili : gerridae, genus : Lymnoganus, spesies : Lymnoganus sp.



V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah :
1.    Penggolongan pestisida menurut jasad sasarannya dibagi kedalam berbagai golongan , diantaranya  insektisida (racun hewan), fungisida(racun jamur/ cendawan) , herbisida (racun gulma/ racun tumbuhan pengganggu), dan rodentisida( racun binatang pengerat).
2.    Bahan Aktif adalah bahan kimia dan atau bahan lain yang terkandung dalam pestisida dan pada umumnya merupakan bahan yang berdaya racun.
3.    Penggunaan insektisida secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah, diantaranya terjadi resistensi (kekebalan) pada hama sasaran.
4.    Menurut cara kerja atau distribusinya didalam tanaman, insektisida dibedakan menjadi tiga macam yaitu insektisida sistemik, insektisida non-sistemik, dan insektisida sistemik lokal.











DAFTAR PUSTAKA




Girsang, Warlinson. 2009. Dampak Negatif Penggunaan Pestisida. Pematang
            Siantar : Disertasi Universitas Simalungun.

Sukoco. 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisus: Yogyakarta

Sumyadi, 2000. Buku ajar ilmu hama. Diakses pada tanggal 30 april 2011
            Pukul 13.45 WIB.

Tarumingkeng,Rudy. C. 1992. Insektisida ; sifat ,Mekanisme Kerja, dan Dampak
            Penggunaanya.UKRIDA Press, Jakarta.

Wawan Zulmawan.1997. Mutu Pangan Harus Bebas Residu Pestisida.Warta
            Pertanian, No.173, Oktober, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar