ahlan wa sahlan

Semoga bermanfaat," Sampaikanlah Walau Hanya Satu Ayat"

Selasa, 05 Juni 2012

PENGARUH PESTISIDA NABATI DAUN SIRSAK TERHADAP HAMA WALANG SANGIT ( Laporan Praktikum Teknik Pertanian Organik )


PENGARUH PESTISIDA NABATI DAUN SIRSAK TERHADAP HAMA WALANG SANGIT
( Laporan Praktikum Teknik Pertanian Organik )



Disusun Oleh
(Kelompok 4)

Ahmad Fajar A                       0914013182
Apri T Hutapea                       0914013077
Dani Bayu Aji RN                  0914013082
Darso Waluyo                         0914013084
Emma Halimaturosidah          0914013085
Erika AlinaPuteri                    0914013194
Ketut Aryo                              0913013115
Nely Merina                            0714012013
Rani Yosilia                            0914013144
Rifky Artha Prawira               0914013153
Risa Jamil                                0914013154
Sandi Suseno                          0914013159












PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011
I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengendalian hama tanaman merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usaha tani. Pada belakangan tahun ini ada anggapan bahwa pengendalian hama yang paling efektif adalah dengan penyemprotan dengan menggunakan pestisida maupun insektisida. Namun, setelah terasa dampak negatif dari penggunaan pestisida maupun insektisida ini maka para ahli hama tidak lagi menganjurkan secara besar-besaran dalam penggunaan racun pestisida maupun insektisida.
Di era sekarang banyak petani dalam melakukan pengendalian hama menggunakan pestisida dari bahan kimia yang bertujuan agar hama bias secara cepat musnah,namun hal ini menimbulkan pencemaran lingkungan yang tanpa disadari oleh petani,yaitu mengakibatkan residu yang dapat membahayakan lingkungan dan juga manusia itu sendiri, Catatan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia mencatat bahwa di seluruh dunia setiap tahunnya terjadi keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang dan dari angka tersebut yang terbanyak terjadi di negara berkembang. Dampak negatif dari penggunaan pestisida diantaranya adalah meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida, membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang salah dapat mengakibatkan racun bagi lingkungan, manusia serta ternak.
Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk kita jumpai bahkan tersedia bibit secara gratis. Misalnya daun sirsak. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna.

Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akanditemukan tanaman  mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya(Kardiman,2003).
Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida organik cukup mendukung untuk mengatasi masalah gangguan serangan hama tanaman komersial. Pestisida organik pun dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik, hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. Penggunaan pestisida organik harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama(Sudarsono. 2006).
Selain harus mengenal karakter dari bahan yang akan digunakan, karakter hamanya sendiri pun harus diperhatikan dengan baik. Dengan mencari informasi karakter hidup hama, mendengarkan dari pengalaman orang lain serta mengamati sendiri, kita dapat mencari kelemahan dari hama tersebut. Contohnya untuk kutu yang menempel kuat di batang atau daun dapat diatasi dengan menggunakan campuran sedikit minyak agar kutu tidak dapat menempel. Selain itu, untuk semut yang menyukai cairan manis pada tanaman, dapat disemprotkan air sari dari daun yang sifatnya pahit seperti daun pepaya, daun diffen, dan lainnya.
Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya.

 Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya(Kardiman,2003).

B.     Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.                   Mengetahui cara membuat pestisida nabati daun sirsak.
2.                  Mengetahui efektifitas pestisida nabati daun sirsak terhadap hama walang sangit.




II.                TINJAUAN PUSTAKA

Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida organik cukup mendukung untuk mengatasi masalah gangguan serangan hama tanaman komersial. Pestisida organik pun dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik, hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. Penggunaan pestisida organik harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama(Sudarsono. 2006).

Tanaman Annona muricata (sirsak) mengandung zat toksik bagi serangga hama. Serangga yang menjadi hama di lapangan maupun pada bahan simpan mengalami kelainan tingkah laku akibat bahan efektif yang terkandung pada daun sirsak. Disamping itu dapat juga menyebabkan pertumbuhan serangga terhambat, mengurangi produksi telur dan sebagai repellen (penolak) (Gruber dan Karganilla, 1989).

Kematian larva yang diakibatkan oleh ekstrak daun sirsak memperlihatkan indikasi tidak sempurnanya proses ekdisis terbukti dengan adanya sejumlah larva yang gagal melepaskan kutikula lamanya. Larva yang mengalami gejala ini lama-kelamaan akan mati dengan memperlihatkan gejala kematian akibat pengaruh simultan dari toksisitas ekstrak, kelaparan dan gagal melepaskan proses ganti kulit, terlihat adanya larva menjadi mengecil dan berwarna gelap (Gionar, 2004).


Kandungan daun sirsak mengandung senyawa acetoginin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewan sebagai anti feedent. Dalam hal ini, serangga hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya.
Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan serangga hama menemui ajalnya (Hartati, Z. 2002). Acetogenin adalah senyawa polyketides dengan struktur 30–32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone. Rantai furanone dalam gugus hydrofuranone pada C23 memiliki aktifitas sitotoksik, dan derivat acetogenin yang berfungsi sitotoksik adalah asimicin, bulatacin, dan squamocin (Kardinan, A. 2000).

Walang sangit (L. acuta) mengalami metamorfosis sederhana yang perkembangannya dimulai dari stadia telur, nimfa dan imago. Imago berbentuk seperti kepik, bertubuh ramping, antena dan tungkai relatif panjang. Warna tubuh hijau kuning kecoklatan dan panjangnya berkisar antara 15 – 30 mm (Harahap dan Tjahyono, 1997).

Telur. Telur berbentuk seperti cakram berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara berkelompok. Kelompok telur biasanya terdiri dari 10 - 20 butir. Telur-telur tersebut biasanya diletakkan pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun. Peletakan telur umumnya dilakukan pada saat padi berbunga. Telur akan menetas 5 – 8 hari setelah diletakkan. Perkembangan dari telur sampai imago adalah 25 hari dan satu generasi mencapai 46 hari (Baehaki, 1992).




III.             PROSEDUR KERJA

A.    Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan antara lain sprayer, kandang pelindung, bak dan kain kasa.
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain daun sirsak 25 lembar, gulma, larutan perekat merek dagang Indostick, tanaman inang padi, hama walang sangit 20 ekor.

B.     Cara kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Daun sirsak ditumbuk halus.
2.      Ditambahkan kurang lebih 1 liter air.
3.      Selanjutnya diperas dengan menggunakan kain kasa.
4.      Larutan hasil perasan ditambahkan dengan 2,5 ml larutan perekat Indostick.
5.      Larutan tersebut selanjutnya dikaliberasi dan dimasukkan kedalam sprayer.
6.       Larutan tersebut disemprotkan (aplikasikan) ke tanaman padi.
7.      Dilakukan pengamatan selama satu minggu.


IV.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A.    Tabel Pengamatan

Data kelompok
No
Tgl/pengamatan ke
∑ walang sangit yang mati
1
Rabu, 18 Mei 2011/1
0
2
Kamis, 19 Mei 2011/2
1
3
Jumat, 20 Mei 2011/3
0
4
Sabtu, 21 Mei 2011/4
1
5
Minggu, 22 Mei 2011/5
1
6
Senin, 23 Mei 2011/6
0
7
Selasa, 24 Mei 2011/7
1
Total
4


Data kelas
No
Nama Kelompok
Tgl/pengamatan ke
∑ walang sangit yang mati
1
1 (Jarak Pagar)
20 walang sangit
Rabu, 18 Mei 2011/1
0
2
Kamis, 19 Mei 2011/2
0
3
Jumat, 20 Mei 2011/3
5
4
Sabtu, 21 Mei 2011/4
1
5
Minggu, 22 Mei 2011/5
2
6
Senin, 23 Mei 2011/6
0
7
Selasa, 24 Mei 2011/7
2
Total
10
1
2 (Buah Makasar)
15 walang sangit
Rabu, 18 Mei 2011/1
2
2
Kamis, 19 Mei 2011/2
2
3
Jumat, 20 Mei 2011/3
1
4
Sabtu, 21 Mei 2011/4
1
5
Minggu, 22 Mei 2011/5
1
6
Senin, 23 Mei 2011/6
1
7
Selasa, 24 Mei 2011/7
0
Total
8

No
Nama Kelompok
Tgl/pengamatan ke
∑ walang sangit yang mati
1
3 (daun mimba)
20 walang sangit
Rabu, 18 Mei 2011/1
7
2
Kamis, 19 Mei 2011/2
2
3
Jumat, 20 Mei 2011/3
1
4
Sabtu, 21 Mei 2011/4
1
5
Minggu, 22 Mei 2011/5
0
6
Senin, 23 Mei 2011/6
2
7
Selasa, 24 Mei 2011/7
1
Total
14


B.     Pembahasan
Bila kita menghendaki hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang ditawarkan yaitu menggunakan “bahan-bahan alami” untuk mengusir atau menghalau musuh-musuh alami yang menyerang tanaman , tanpa harus mematikannya, sehingga siklus ekosistem masih tetap terjaga. Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk kita jumpai bahkan tersedia bibit secara gratis.. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Seperti halnya dengan manusia, tanaman juga akan mengalami sakit atau terserang hama maupun penyakit, bila kondisi fisiknya tidak baik. Dikarenakan adanya perubahan iklim /cuaca atau memang sejak awal menggunakan benih /bibit yang tidak baik jadi mudah terserang , bisa juga dari kondisi tanahnya, dan lain-lain.Banyak kendala-kendala yang mempengaruhinya. Untuk mengatasinya tentu saja dapat menggunakan obat-obatan yang pilihannya banyak di pasaran. Tergantung dari tanamannya menderita apa dan kejelian serta kecerdasan kita untuk dapat memulihkan tanaman agar dapat sehat kembali.


Berikut contoh tabel yang menunjukan jenis tanaman yang dapat dipakai sebagai Insektisida Alami atau Pestisida Nabati :
http://luki2blog.files.wordpress.com/2008/06/table1.png


Kelompok kami menggunakan daun sirsak sebagai pestisida nabati. Tanaman sirsak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Anona muricata Linn

Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 m, tajuknya cocok dengan model arsitektur Troll, bercabang hampir mulai dari pangkalnya. Daun berbentuk lonjong-bundar telur sungsang, berukuran (8-16) cm x (3-7) cm, ujungnya lancip pendek; tangkai daun panjangnya 3-7 mm. Daun sirsak berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang lebih muda. Aroma yang ditimbulkan daun berupa langu yang tidak sedap. Daun ini juga tebal dan agak kaku dengan urat daun menyirip atau tegak pada urat daun utama.









                                                                                                         


Walang sangit (L. oratorius L) adalah hama yang menyerang tanaman padi setelah berbunga dengan cara menghisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau pengisiannya tidak sempurna. Penyebaran hama ini cukup luas.
Di Indonesia walang sangit merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu menjadi hama penting dan dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50%. Diduga bahwa populasi 100.000 ekor per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25%. Hasil penelitian menunjukkan populasi walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15%. Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa  serangan satu ekor walang sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27%
Kwalitas gabah (beras) sangat dipengaruhi serangan walang sangit. Diantaranya menyebabkan meningkatnya Grain dis-coloration. Sehingga serangan walang sangit disamping secara langsung menurunkan hasil, secara tidak langsung juga sangat menurunkan kwalitas gabah.
Dewasa walang sangit meletakan telur pada bagian atas daun tanaman. Pada tanaman padi daun bendera lebih disukai. Telur berbentuk oval dan pipih berwarna coklat kehitaman, diletakan satu persatu dalam 1-2 baris sebanyak 12-16 butir. Lama periode bertelur 57 hari dengan total produksi terlur per induk + 200 butir. Lama stadia telur 7 hari, terdapat lima instar pertumbuhan nimpa yang total lamanya + 19 hari. Lama preoviposition + 21 hari, sehingga lama satu siklus hidup hama walang sangit + 46 hari.
Nimpa setelah menetas bergerak ke malai mencari bulir padi yang masih stadia masak susu, bulir yang sudah keras tidak disukai. Nimpa ini aktif bergerak untuk mencari bulir baru yang cocok sebagai makanannya. Nimpa-nimpa dan dewasa pada siang hari yang panas bersembunyi dibawah kanopi tanaman. Serangga dewasa pada pagi hari aktif terbang dari rumpun ke rumpun sedangkan penerbangan yang relatif jauh terjadi pada sore atau malam hari.
Pada masa tidak ada pertanaman padi atau tanaman padi masih stadia vegetatif, dewasa walang sangit bertahan hidup/berlindung pada barbagai tanaman yang terdapat pada sekitar sawah. Setelah tanaman padi berbunga dewasa walang sangit pindah ke pertanaman padi dan berkembang biak satu generasi sebelum tanaman padi tersebut dipanen. Banyaknya generasi dalam satu hamparan pertanaman padi tergantung dari lamanya dan banyaknya interval tanam padi pada hamparan tersebut. Makin serempak tanam makin sedikit jumlah generasi perkembangan hama walang sangit.
Di alam hama walang sangit diketahui diserang oleh dua jenis parasitoid telur yaitu Gryon nixoni Mesner dan O. malayensis Ferr. Parasitasi kedua parasitoid ini di lapangan dibawah 50%.

Pengamatan yang dilakukan pada tahun 1997 dan 2000 pada beberapa daerah di Jawa Barat menunjukkan parasitoid G. nixoni lebih dominan dibandingkan dengan parasitoid O. malayensis. Parasitoid O. malayensis hanya ditemukan pada daerah pertanaman padi di daerah agak pegunungan dimana disamping pertanaman padi banyak ditanaman palawija seperti kedelai atau kacang panjang O. malayensis selain menyerang telur walang sangit juga menyerang telur hama Riptortus linearis dan Nezara viridula yang merupakan hama utama tanaman kedelai. Berbagai jenis laba-laba dan jenis belalang famili Gryllidae dan Tettigonidae menjadi predator hama walang sangit. Jamur Beauveria sp juga merupakan musuh alami walang sangit. Jamur ini menyerang stadia nimpa dan dewasa.






 




 









http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/images/stories/penyakit-hama/walangsangit.png
















Dari data yang telah diperoleh dapat dilihat bahwa masing-masing jenis pestisida nabati memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hama walang sangit. Pemberian pestisida nabati jarak pagar dapat membunuh 10 ekor hama walang sangit dalam rentang waktu 7 hari dari 20 ekor walang sangit. Sedangkan pertisida nabati buah makasar mampu membunuh 8 ekor hama dari 15 walang sangit yang dimasukkan. Untuk pestisida nabati dari daun mimba mampu membunuh walang sangit sebanyak 14 ekor dari total 20 walang sangit. Dan yang terakhir pestisida nabati dari daun sirsak hanya mampu membunuh 4 ekor walang sangit dari 20 walang sangit yang dimasukkan. Pestisida nabati dari jarak pagar, buah Makassar dan daun mimba memiliki daya bunuh lebih dari 50%, sedangkan kelompok kami hanya 20%. Perbedaan yang begitu jauh ini mungkin dapat disebabkan cara mengekstrak daun yang urang sempurna. Selain itu, aplikasi penyemprotan pada tanaman padi yang kurang sempurna sehingga walang sangit dapat hidup lebih lama.

Untuk perekat yang digunakan adalah perekat dengan merek dagang Indostick. Adapun informasi mengenai perekat ini adalah sebagai berikut:
Kategori: Pesticides
Produksi: Mitra Kresai Dharma
Bahan aktif : Kondensat nonifenol oksida : 95 g/l dan Polivinil alkohol : 19 g/l

Bahan perata dan pembasah untuk mengurangi tegangan permukaan larutan semprot dan merekatkan larutan semprot pestisida pada bagian tanaman.

Meningkatkan daya sebar dan daya rekat.

Petunjuk penggunaan:
Tambahkan 10-20 ml INDOSTICK pada setiap 10 liter larutan semprot pestisida, sambil terus diaduk sampai tersebar dalam larutan.




V.                KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan in adalah sebagai berikut:
1.      Penggunaan pestisida nabati relative lebih aman karena tidak menimbulkan dampak kerugian bagi lingkungan.
2.      Efektifitas pengunaan pestisida nabati daun sirsak hanya 20%.
3.      Daun sirsak mengandung senyawa acetoginin, yang berfungsi sebagai anti feedent.
4.      Penggunaan daun mimba sebagai pestisida nabati adlah yang pamling efektif dengan daya bunuh 70%.
5.      Kurang efektifnya penggunaan daun sirsak mungkin dikarenakan  faktor human error.


DAFTAR PUSTAKA


Gruber, L.C. dan George S. Karganilla, 1989. Neem Production and use. Philippine-German Biological Plant Protection Project Bureau of Plant Industry Department of Agriculture 692 San Andress Street Malate. Philippiness.
Hartati, Z. 2002. Pengujian Ekstrak Biji Daun Sirsak Untuk Mengendalikan Hama Helicoverpa armigera
Kardinan, A. dan M. Iskandar. 1997. Pengaruh berbagai jenis ekstrak tanaman sebagai moluskisida nabati terhadap keong mas (Pomacea canaliculata). Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 3 (2).
Rio.2009. walang-sangit-leptocorisa-acuta .http://riostones.blogspot.com/2009/08/walang-sangit-leptocorisa-acuta.html
Diakses tanggal 2 Juni 2011 Pukul 14.32 WIB

Sudarsono. 2006. Ekstrak Biji Mimba Sebagai Pestisida Nabati: Potensi, Kendala, dan Strategi Pengembangannya.Perspektif Vol. 8 No. 2 / Desember 2009. Hlm 115 – 176.


6 komentar:

  1. tulisannya bagus, sebagai sumbr informasi sangat membantu

    www.aprikull.blogspot.com

    BalasHapus

  2. Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura

    Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
    Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
    kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
    selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
    Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
    Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
    Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
    dan jg nama besar Beliau
    tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
    dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
    apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
    Saya bilang saya terlantar disingapur
    tidak ada ongkos pulang.
    dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
    setelah saya kirim biaya ritualnya.
    beliau menyuruh saya untuk menunggu
    sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
    dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
    apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
    dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
    gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
    angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
    dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
    sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
    Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat

    ~~~Hub;~~~

    Call: 0823 5329 5783

    WhatsApp: +6282353295783

    Yang Punya Room Trimakasih

    ----------

    BalasHapus