A. Latar Belakang
Pada Tumbuhan kelas /
tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping
satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil. Ciri
– ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan
subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tanaman monokotil
membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai
tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang
tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai
berikut:
Ciri-ciri morfologi
yaitu berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai system akar serabut,
batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang,
buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun kebanyakan
tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melngkung, duduknya
berseling (mengikuti rumus ½ atau membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak
dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah
dengan biji yang mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun
lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari endosperm untuk
lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga
dilindungi oleh suatu sarung, pelindung akar disebut koleoriza, sedang
pelindung pucuk lembaga disebut koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang
merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi, monokotil mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut yaitu kar mempunyai struktur yang terdiri atas
jaringan-jaringan primer saja dengan slinder pusat tergolong aktinostele dan
endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang
menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut
didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh
kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian
luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi
terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi
sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga
dengan dua daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang
tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar
pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar
tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan
ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar atau
berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering
kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki pelepah, helaian daun
bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang kesamping seringkali
terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan
kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi
tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga akar
maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial
berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan
menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran
dengan xylem disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium,
jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang
bikolateral.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan
tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Mengetahui perbedaan
antara tumbuhn monokotil dan dikotil
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan
tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :
- Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA
- Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan batang.
- Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
- Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.
Dikotil merupakan tumbuhan berbiji keping satu, sedangkan
tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan berbiji keping dua. ( Anonim A, 2009 )
Tumbuhan
berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan
berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil.
Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun
lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson
(sebagai kelas maupun
subkelas) dalam berbagai sistem
klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. ( Anonim B, 2009 )
Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae
mempunyai ciri-ciri; akar mempunyai struktur yang terdiri atas
jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele dan
endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang
menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut
didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh
kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian
luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan (Tjirosoepomo, 2007)
Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok
antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada
tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada
tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh
terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut
sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu
berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
tubuh tumbuhan (Aryuliana, 2004).
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem
terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan
floem tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder
kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada
batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan
batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan
anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada
batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006).
Tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar
tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak di temukannya tudung akar, bunga
kelipatan 5 dan biji berkeping 2, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki
ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya tudung
akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping 1.
(Anonim C, 2009)
III
METEODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan
yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Jagung 11. Tomat
2. Padi 12. Terong
3. Kelapa 13. Jambu Biji
4. Anggrek 14. Jambu Air
5. Vanili 15. Bunga Matahari
6. Jahe 16. Jarak
7. Mangga 17. Belimbing
8. Gandum 18. Nangka
9. Kacang Tanah 19.
Bawang Merah
10. Rambutan 20.
Pisang
B. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan
alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Mengamati
bagian-bagian yang terdapat pada tanaman yang akan digunakan.
3. Merumuskan tanaman
tersebut termasuk kedalam tanaman monokotil atau dikotil.
4. Mendeskripsikan
tanaman-tanaman tersebut.
IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Tanaman Monokotil
|
Tanaman Dikotil
|
1. Jagung
2. Padi
3. Kelapa
4. Anggrek
5. Vanili
6. Jahe
7. Mangga
8. Gandum
9. Bawang Merah
10. Pisang
|
1. Tomat
2. Terong
3. Jambu Biji
4. Jambu Air
5. Bunga Matahari
6. Jarak
7. Kacang Tanah
8. Rambutan
9. Belimbing
10. Nangka
|
B. Pembahasan
Tanaman monokotil
merupakan tumbuhan dengan keeping biji satu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil yaitu
tulang daun umumnya sejajar, batang tidak berkambium, akar-akar berserabut, dan
bagian-bagian bunga berkelipatan 3. Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku, yaitu :
1. Rumut-rumputan (Graminae),contoh: jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae),contoh: kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae),contoh: pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae),contoh: anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingiberaceae),contoh: jahe, kunyit
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
1. Rumut-rumputan (Graminae),contoh: jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae),contoh: kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae),contoh: pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae),contoh: anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingiberaceae),contoh: jahe, kunyit
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
Jagung
merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Akar
jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga
tegaknya tanaman.
Batang
jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat
sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak
mengandung lignin.
Daun
jagung adalah daun
sempurna.
Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada
daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi
oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku,
di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif,
dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Kerajaan :
|
|
Divisio :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Familia :
|
|
Genus :
|
Zea
|
2. Padi ( O. sativa )
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi
juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama,
yang disebut padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. sativa
3.
Kelapa ( C.
nucifera
)
Buah kelapa adalah bagian paling
bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan
bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media
tanam bagi anggrek. Tempurung
atau batok, yang sebetulnya
adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai bentuk kerajinan
tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan
serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok (daging buah kelapa)
adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta
biasa disajikan sebagai es kelapa muda
atau es degan. Cairan ini
mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang.
Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok
melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras.
Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan
serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak
kelapa dan
turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan
lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly
yang disebut nata de
coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar.
Ordo:
|
|
Cocos
|
|
C. nucifera
|
|
4.
Anggrek (Orchidaceae
)
Suku
anggrek-anggrekan atau Orchidaceae
merupakan satu suku
tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak.
Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah
sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang
berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup
di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim
dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen)
membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat
hidup dari embun dan udara lembab.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu
mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun
tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain
terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula
yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk
yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan
jamur akar (mikoriza)
yang bersimbiosis
dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di
tanah (anggrek tanah) batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu,
anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi
lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat
bersifat memanjang (monopodial) atau
melebar (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang
daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai
penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri
yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun
majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.
Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal)
biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga
disebut tepal). Satu helai mahkota bunga
termodifikasi membentuk semacam lidah yang melindungi suatu struktur aksesoris
yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai
sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram
kecil (disebut pollinia) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka
oleh serangga
penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan
organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak
mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin.
Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum
mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada
medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Orchidaceae
|
5.
Vanili ( V. planifolia
)
Vanili
(Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa
dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk
polong. Nama daerah dari vanili adalah panili
atau perneli.
Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna hijau,
agak lunak, beruas dan berbuku. Panjang rata-rata 15 cm. Tumbuhan melekat pada
pohon atau tonggak yang telah disediakan.
Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya berselang-seling
pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, dengan kepanjangan 10-25 cm
serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat telur, jorong atau
lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak setelah daun tersebut
tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak jelas kelihatan.
Rangkaian bunga vanili adalah
bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun
bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat,
panjang 4-8 cm dan berbau agak harum.
Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3
petal) yang terletak dalam dua lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal)
sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari petalnya berubah
bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (Rostelum).
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
V.
planifolia
|
6. Jahe ( Zingiber officinale )
Jahe
(Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30
hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning
hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga
23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat
telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga
bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga
dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Ordo:
|
|
Zingiber
|
|
Zingiber officinale
|
|
7. Mangga ( M. indica )
Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama
pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40
anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau le Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya kira-kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau le Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya kira-kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Kerajaan:
|
|
Filum :
|
|
Kela :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
M.
indica
|
8. Gandum (Triticum L. )
Gandum (Triticum spp.) adalah
sejenis tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk
memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk
menghasilkan alkohol.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
9. Bawang
Merah ( Allium ceppa )
Bawang merah adalah tanaman
semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder
berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang
yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi
bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu.
Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
A. ascalonicum
|
10. Pisang
Pisang nama umum yang diberikan
pada tumbuhan
terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M.
balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang
dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok
tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki
kulit berwarna kuning
ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau
bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat)
dan mineral, terutama kalium.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
Tanaman dikotil merupakan tumbuhan dengan dua keping
biji. Ciri-ciri tanaman dikotil yaitu, tulang daun beranekaragam, menjari,
menyirip dll, batang berkambium, akar tunggang, bagian-bagian bunga
berkelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
Yang termasuk tumbuhan dikotil yaitu sebagai berikut :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
Yang termasuk tumbuhan dikotil yaitu sebagai berikut :
1. Tomat ( S. lycopersicum )
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum
esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika
Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus
hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga
dekat dari kentang.
Ciri-Ciri:
- Buahnya kecil
- Mengandung vitamin A dan C
- Bentuknya lonjong ataupun bulat
- Beratnya 75 gram/buah
- Daging buahnya berwarna merah
- Terdapat butiran biji pada setiap isi buah
Ciri-Ciri:
- Buahnya kecil
- Mengandung vitamin A dan C
- Bentuknya lonjong ataupun bulat
- Beratnya 75 gram/buah
- Daging buahnya berwarna merah
- Terdapat butiran biji pada setiap isi buah
subkerajaan:
|
|
Subkelas:
|
|
Ordo:
|
|
Solanum
|
|
S.
lycopersicum
|
2. Terong ( S. melongena )
Terong atau terung ialah tumbuhan yang tergolong
dalam keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India
dan Sri Lanka, dan berhubungan erat dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa
digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya Solanum melongena.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Kerajaan :
|
|
Kelas :
|
|
Upakelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
S. melongena
|
3. Jambu
Biji ( Psidium guajava )
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga
disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang
berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu
memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah
dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Ciri-Ciri
- Umumnya berbuah pada usia 2-3 tahun
- Pohonya tinggi dan bercabang-cabang
- Buahnya bulat sebesar kepalan tangan orang dewasa
- Daging buahnya berwarna merah yang telah matang
- Bijinya berwarna kuning langsat ataupun kuning
Ciri-Ciri
- Umumnya berbuah pada usia 2-3 tahun
- Pohonya tinggi dan bercabang-cabang
- Buahnya bulat sebesar kepalan tangan orang dewasa
- Daging buahnya berwarna merah yang telah matang
- Bijinya berwarna kuning langsat ataupun kuning
Kerajaan :
|
|
Divisio :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Familia :
|
|
Genus :
|
Psidium
|
Spesies :
|
Psidium
guajava
|
Umumnya bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang berbau aromatis
apabila dibandingkan dengan jambu semarang. Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Sering dengan batang
bengkak-bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya
mencapai 50 cm.
Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian
daun berbentuk jantung jorong sampai
bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5-16 cm, tidak atau sedikit berbau aromatis apabila diremas.
Karangan bunga dalam malai di
ujung ranting (terminal) atau muncul di ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum. Bunga kuning
keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1
cm panjangnya; daun mahkota bundar sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara 0,75-2 cm dan tangkai putik yang mencapai 17 mm.
Buah
bertipe buah buni, berbentuk gasing dengan
pangkal kecil dan ujung yang sangat melebar (sering dengan lekukan sisi yang
memisahkan antara bagian pangkal dengan ujung); 1,5-2 x 2,5-3,5 cm;
bermahkota kelopak yang berdaging dan melengkung; sisi luar berwarna putih sampai merah. Daging
buah putih, banyak berair, hampir
tidak beraroma; berasa asam atau asam manis, terkadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6) butir.
Klasifikasi ilmiah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S.
aqueum
|
5. Bunga
Matahari ( Helianthus annuus )
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) merupakan
tumbuhan semusim
dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae)
yang populer, baik sebagai tanaman hias
maupun tanaman penghasil minyak. Bunga
tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala
bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah
bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu
bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap
ke arah matahari
atau heliotropisme.
Bunga tersusun majemuk.
Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga
lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril,
dan bunga tabung yang fertil
dan menghasilkan biji.
Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga.
Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga.
Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari
(asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme.
Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis
karena pergerakan ini.
Ordo:
|
|
Helianthus
|
|
H.
annuus
|
6. Jarak ( Ricinus
communis )
Jarak
(Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan
biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga
dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun
tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies tanaman
dari Euphorbiaceae
dan tergolong ke dalam genus Ricinus,
subtribe Ricininae.
Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin,
berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna
tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk
bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada
permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk
bulat dan berkumpul pada tandan, namun ada juga yang bentuknya sedikit lonjong
- yang dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali.
Ordo:
|
|
Subfamilia:
|
|
Subtribus:
|
Ricininae
|
Ricinus
|
|
R. communis
|
7. Kacang
Tanah ( Arachis hypogaea )
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan
tanaman polong-polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di
Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat ini telah
menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Republik Rakyat
Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai.
Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe
tegak dan tipe menjalar. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi
hasil lebih tinggi.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya (yang lainnya adalah kacang bogor, Voandziea subterranea) yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pemasakan biji terganggu.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya (yang lainnya adalah kacang bogor, Voandziea subterranea) yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pemasakan biji terganggu.
Ciri-Ciri
- Bentuk akar memiliki sistem akar serabut
- Bentuk sumsum atau pola tulang daun melengkung atau sejajar
- Kaliptrogen / tudung akar ada tudung akar / kaliptra
- Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah keping biji saja
- Kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium
- Jumlah kelopak bunga umumnya adalah kelipatan tiga
- Pelindung akar dan batang lembaga ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Pertumbuhan akar dan batang tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Bentuk akar memiliki sistem akar serabut
- Bentuk sumsum atau pola tulang daun melengkung atau sejajar
- Kaliptrogen / tudung akar ada tudung akar / kaliptra
- Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah keping biji saja
- Kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium
- Jumlah kelopak bunga umumnya adalah kelipatan tiga
- Pelindung akar dan batang lembaga ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Pertumbuhan akar dan batang tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Kerajaan
:
|
|
Divisio :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Familia :
|
|
Subfamilia :
|
|
Tribus :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
A.
hypogaea
|
8. Rambutan
( Nephelium lappaceum )
Bunga majemuk, tersusun dalam
karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5mm atau bahkan lebih kecil.
Bunga jantan tidak menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga
biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan
alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit)
memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua bakal buah, meskipun jika
terjadi pembuahan
hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang, sementara yang lainnya
tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang
paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran
sebesar lalat. Di
berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi
sumber utama nektar
bagi lebah peliharaan. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut
di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur
kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi
daging. Bagian buah yang dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji
atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas
(rambutan ace/ngelotok).
Ordo:
|
|
Nephelium
|
|
N. lappaceum
|
Daun majemuk yang panjangnya
dapat mencapai 50 cm, bunga
berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh
hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya,
pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon
belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
Ordo:
|
|
A. carambola
|
10. Nangka
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious),
perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang
tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk
gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di
pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum
samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur
masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan
menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam
bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.
Buah majemuk (syncarp)
berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100
cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang
sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning
keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi
cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak
gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis
coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang
lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembuatan
laporan akhir ini adalah sebagai berikut :
1)
Perbedaan monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari
akar, batang, cambium, dan daunnya
2)
Bahwa masing-masing kelas tersebut memiliki ordo
tersendiri
3)
Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat dibedakan atau
dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang
disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau
yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim A, 2009. Monokotil
dan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim B, 2009.
Tumbuhan Monokotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Anonim C, 2009. Tumbuhan
Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/dikotil.
7 Mei 2009,11.00 WIB.
Aryuliana, Diah dkk. 2004. Biologi . Surabaya: Erlangga.
Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi . Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Tjirosoepomo,
Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
LAMPIRAN
Tanaman
Monokotil
1. Jagung
2. Padi

3. Kelapa


4. Anggrek

5. Vanili

6. Jahe


7. Mangga

8. Gandum

9. Bawang
Merah

10. Pisang

Tanaman
Dikotil
1. Tomat 2.
Terong 

3. Jambu
Biji


4. Jambu Air

5. Bunga
Matahari

6. Jarak

7. Kacang
Tanah

8. Rambutan

9. Belimbing

10. Nangka

thankz ya laporan kamu bantu aku banget
BalasHapusterimakasih laporan ini sangat membantu saya
BalasHapussama2... smga bermanfaat...salam kenal dan jngan lupa untk berkunjung lagi...
Hapusterima kasih ya,
BalasHapussama2 megah gilang...salam kenal dan terimakasih sudah berknjung..
Hapusjngan sungkan untuk kembali lagi...semoga bermanfaat...
artikelnya bisa membantu saya
BalasHapusKunjungi Juga Blog Saya, Tempat Ilmu Juga alamsoisal.blogspot.com
BalasHapussangat membantu syukron :)
BalasHapusTerima kasih..sangat membantu saya
BalasHapusMaaf tolong dikoreksi bahwa dikotil merupakan tumbuhan biji berkeping satu (Letaknya di tinjauan pustaka)
BalasHapuskak, gambarnya tidak bsa muncul ya
BalasHapus