I.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman
dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang
dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan
unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan
secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi
aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Tanah berbentuk berlapis-lapis diatas batuan terkonsolidasi sebagai akibat
interaksi dari bahan induk, iklim, makhluk hidup, topografi, pada periode waktu
tertentu. Walaupun disebut batas bawah dari tanah tidak bisa terdefinisikan,
tetapi batas bawah tersebut dapat ditandai dengan batas aktifitas biologi,
seperti perakaraan dan kehidupan mikroba tanah.
Profil tanah dapat di definisikan sebagai penampang melintang (vertikal)
tanah yang terdiri dari lapisan tanah (solum) dan lapisan tanah induk. Solum
sendiri merupakan bagian dari profil tanah yang terletak akibat proses
pembentukan tanah (horizon A dan B). Sedangkan horizon tanah adalah
lapisan-lapisan yang dihasilkan selama pembentukan tanah, yaitu :
·
Horizon
A : (Eluvial = tercuci keluar)
-
berada
dipermukaan.
-
dicirikan
sebagai zona dimana terjadi pencucian maksimum.
·
Horizon
B : (Iluvial = menumpuk)
Lapisan dimana terjadi penimbunan dari atas maupun
bawah (Al oksida, besi oksida, liat silikat).
·
Horizon
C : (Bahan Induk)
-
kurang
mengalami hancuran
-
sama
atau kurang lebih serupa dengan bahan darimana horizon A dan B berasal.
(Henry. D. Foth. 1994)
Pendekatan pengkajian tanah terkait erat dengan bidang-bidang yang
membutuhkan keterangan mengenai sistem tanah untuk menunjang kegiatannya.
Pengkajian tanah dibidang pertanian secara umum dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan, yaitu (1) pendekatan pedologis, (2) pendekatan endopologis, dan (3)
pendekatan rekayasa.
Pengkajian tanah secara pendologis dilakukan dengan memandang tanah sebagai
suatu tubuh alam sendiri dengan sejumlah ciri khas yang dapat digunakan untuk
memisahkannya dari tubuh alam lain. Pengkajian tanah secara endopologis
dilakukan dengan memandang tanah sebagai suatu sistem yang merupakan bagian
dari sistem alam raya. Pendekatan kerekayasaan menitikberatkan pada masalah
pemahaman sistem tanah sebagai suatu bahan alam untuk menunjuakan pekerjaan
rekayasa.
(Poerwowidodo. 1991)
Profil tanah tebalnya berlainan mulai dari yang setipis selaput sampai yang
setebal 10 meter. Pada umumnya tanah semaikn tipis mendekati kutub dan semakin
tebal mendekati khatulistiwa. Ukuran profil tanah dimulai dengan menentukan
letak batas horizon, mengukur dalamnya dan mengamati profil tanah secara
keseluruhan. Pada dasarnya horizon tanah mempunyai ciri-ciri yang juga
dihasilkan oleh proses genese tanah. Profil tanah yang akan diamati
ciri-cirinya harus memenuhi syarat-syarat : (1) tegak (vertikal). (2) baru,
artinya belum terpengaruh keadaan luar, dan (3) jangan memantulkan cahaya.
Warna tanah merupakan pernyataan : (a) jenis dan Kadar bahan organik, (b)
keadaan drainase dan aerasi tanah dalam hubungan dengan hidratasi, oksidasi,
dan proses pelindian, (c) tingkat perkembangan tanah, (d) kadar air tanah
termasuk pula dalamnya permukaan air tanah, dan atau (e) adanya bahan-bahan
tertentu.
(M. Isa Darmawijaya. 1992)
Tujuan
Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
- Untuk mengetahui profil tanah
- Untuk mengetahui warna tanah
- Untuk mengetahui struktur tanah
II.
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Pengamatan Profil Tanah
·
Cangkul
·
Pisau
tanah
·
Meteren
·
Munsell
Soil Colour Chart
·
Pedoman
analisis/penentu sifat tanah di lapang
·
Air
2. Pengamatan Warna Tanah
·
Contoh
tanah
·
Air
·
Munsell
Soil Colour Chart
3. penetapan struktur tanah
·
Contoh
tanah agregat utuh
·
Air
·
Penetapan
penentuan struktur tanah
B. Cara Kerja
1. Pengamatan Profil Tanah
·
Dibuat
tusukan-tusukan/congkelan-congkelan dengan pisau unutk mengetahui perbedaan kekerasan
tanah
·
Perbedaan
kekerasan dan warna digunakan untuk menarik lapisan pada penampang tanah
·
Setiap
lapisan / horizon ditentukan tebalnya dan diberi nomor dan symbol
·
Kemudian
berturut-turut setiap lapisan ditentukan warna dan strukurnya
·
Mengukur
kedalaman efektif tanah tersebut dengan menggunakan meteran.
2. Pengamatan Warna Tanah
·
Mengambil
segumpal contoh tanah beri air hingga cukup lembab
·
Meletakan
gumpalan contoh tanah tersebut dibawah libang kertas munsell dengan jari /
pisau tanah
·
Mencocokan
warna matriks tanah dengan warna pada munsell
·
Setelah
warba sesuai, catat kilap (Hue), nilai (Volue) dan chromnya.
3. penetapan struktur tanah
·
Mengambil
segumpal tanah (sedapat mungkin keadaan lembab) sebesar sekitar 10 cm
·
Memecahkan
dengan tekanan jari
·
Menentukan
bentuk struktur dan ukurannya berdasarkan tabel penentuan struktur tanah.
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAAN
3.1 Hasil Pengamatan
lapisan
|
kedalaman
|
ketebalan
|
struktur
|
warna
|
nama warna
|
|
(cm)
|
(cm)
|
|
|
|
1
|
0 - 22
|
22
|
remah
|
2,5 YR 4/3
|
Reddish brown
|
2
|
22 - 37
|
15
|
gumpal
|
2,5 YR 3/6
|
dark red
|
3
|
37 - 49
|
12
|
gumpal
|
2,5 YR /4
|
dark reddish
|
4
|
49 - 144
|
65
|
gumpal
|
2,5 YR /6
|
brown (CT2)
|
|
|
|
berstruktur
|
|
red
|
3.2 Pembahasaan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa
lapisan tanah sebagai berikut :
- Lapisan 1 dengan kedalaman 0 – 22 cm dengan tipe struktur remah berlokasi pada horizon A.
- Lapisan 2 dengan kedalaman 22 – 37 cm dengan tipe struktur gumpal berlokasi pada horizon A.
- Lapisan 3 dengan kedalaman 37 – 49 cm dengan tipe struktur gumpal berlokasi pada horizon A.
- Lapisan 4 dengan kedalaman 49-144 cm dengan tipe struktur gumpal berstruktur berlokasi pada horizon A.
Pada lapisan 1 notasi munsell yang didapat adalah 2,5 YR 4/3 yang berarti
2,5 YR adalah hue, 4 adalah value dan 3 adalah chroma, dengan nama warna
Reddish brown (cokelat-kemerahan). Pada lapisan 2 notasi munsell yang didapat
adalah 2,5 YR 3/6 dengan nama warna dark red (merah kelam). Pada lapisan 3
notasi munsell yang didapat adalah 2,5 YR/4 dengan nama warna dark reddish
(kemerahan kelam). Pada lapisan 4 notasi munsell yang didapat adalah 2,5 YR / 6
dengan nama warna brown (CT2) red (merah cokelat).
Tanah dengan struktur remah memiliki sifat-sifat sebagai berikut : relatif
berpori, tanah kecil dan bulat dan tidak cocok dengan agregat yang
berdampingan. Tanah dengan struktur gumpal memiliki sifat-sifat yaitu ukuran
agregat vertikal horizontal sama besar, berbentuk kubus dengan sudut membulat,
sumbu vertikal sama dengan sumbu horizontal dan agregat berpegang erat dengan
yang lainnya. Tanah dengan struktur gumpal berstruktur memiliki sifat yang sama
dengan tanah gumpal hanya memiliki tambahan sifat yaitu berbentuk kubus dengan
sudut tumpul membentuk cetakan untuk tanah.
Dari data yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa keempat lapisan tanah
tersebut berada pada horizon A. Ciri-ciri yang dapat dilihat dari horizon A
yaitu merupakan akumulasi humus, berwarna gelap, tempat terjadi proses eluviasi
(pencucian), dan kaya akan bahan organik.
Perbedaan warna tanah yang diperoleh dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu kandungan bahan organik, tingkat perkembangan tanah, dan kandungan
mineral tertentu. Dari data tersebut diketahui bahwa lapisan 1 yang berada pada
horizon A berwarna coklat kemerahan. Hal tersebut disebabkan karena bahan
pembentuk horizon A tersebut adalah bahan organik. Pada umumnya bahan organik
memberi warna kelam pada tanah. Makin stabil bahan organik maka semakin tua
warnanya. Pada lapisan 2 yang berada pada horizon A berwarna merah kelam. Hal
ini disebabkan pada lapisan 2 memiliki kandungan bahan organik dan humus yang
tinggi sehingga warnanya menjadi lebih kelam dibandingkan lapisan 1 dan lapisan
4. pada lapisan 3 yang berada pada horizon A berwarna kemerahan kelam juga
memiliki kandungan bahan organik dan humus yang tinggi. Humus yang stabil akan
memberikan warna hitam pada tanah. Berbeda dengan lpisan 4, pada lapisan ini
warnanya lebih terang. Hal ini isebabkan karena tanah ini mengandung bahan
organik busuk tinggi tetapi bahan dasar tertentu lainnya seperti oksidasi besi
atau penimbunan garam memodifikasi warna sehingga warnanya menjadi lebih terang
dibandingkan lapisan tanah lainnya..
IV.
KESIMPULAN
- Dari data yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa keempat lapisan tanah tersebut berada pada horizon A. Ciri-ciri yang dapat dilihat dari horizon A yaitu merupakan akumulasi humus, berwarna gelap, tempat terjadi proses eluviasi (pencucian), dan kaya akan bahan organik.
- Perbedaan warna tanah yang diperoleh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kandungan bahan organik, tingkat perkembangan tanah dan kandungan mineral tertentu.
3. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, maka diperoleh beberapa lapisan tanah sebagai berikut :
* Lapisan 1 dengan kedalaman 0
– 22 cm dengan tipe struktur remah berlokasi pada horizon A.
* Lapisan 2 dengan kedalaman
22 – 37 cm dengan tipe struktur gumpal berlokasi pada horizon A.
* Lapisan 3 dengan kedalaman
37 – 49 cm dengan tipe struktur gumpal berlokasi pada horizon A.
* Lapisan 4 dengan kedalaman
49 -- 144 cm dengan tipe struktur gumpal
berstruktur berlokasi pada horizon A.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawijaya, M. Isa. Dr. Ir. 1992. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada
University
Press : Yogyakarta.
Foth. D. Henry. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Erlangga : Jakarta
Poerwowidodo. 1991. Genesa Tanah. Rajawali Press : Jakarta
Tim Penyusun DDIT. 2008. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Universitas
Lampung : Bandar Lampung.
.
DAFTAR PERTANYAAN
1. Mengapa dalam memilih tempat untuk membuat
profil tanah harus alami ?
Jawab :
Dalam memilih tempat untuk membuat profil tanah
harus alami agar mudah untuk mengamati dan mengetahui profil tanah, mudah untuk
menentukan lapisan-lapisan tanah, mempermudah dalam mengambil sampel tanah.
Jika penampang bersifat tidak alami maka akan mempersulit dalam pengamatan
karena profil tanah tersebut sudah tercampur dengan unsur-unsur alam.
2. Mengapa penampang pengamatan profil tanah
harus dipilih pada sisi lubang penampang yang mendapat sinar matahari ?
Jawab :
Karena dengan adanya sinar matahari kita dapat
melihat lebih jelas lapisan-lapisan profil tanah, mempermudah dalam membedakan
lapisan-lapisan tanah, dengan memperhatikan perbedaan warna, tekstur dan
struktur tanah. Warna tanah setiap tanaman berbeda, jika yang dipilih yang
terkena matahari, maka cenderung sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar