MEKANISME KERJA HERBISIDA
(Laporan
Praktikum Herbisida dan lingkungan)
Oleh
Darso Waluyo
0914013084
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Herbisida Pasca Tumbuh
Nama Herbisida
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Jenis Gulma
|
Rambo 480
SL
|
Glifosat
480 g/l
|
2-6 l/ha
|
Imprata cylindrica
Axonopus compresus
|
Gramoxone
276 SL
|
Parakuat
276 g/l
|
1,5-3
l/ha
|
Paspalum conjugatum
Eleusine indica
Digitaris ciliaris
|
Topstar
50/300 EW
|
Fluroksipir
Isoprofil
amina
|
1-2 l/ha
|
Berreria alata
Ageratum conyzoides
Mikania micrantha
|
2.
Herbisida Pra tumbuh
Nama Herbisida
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Jenis Gulma
|
Command
480 EC
|
klomazon
|
0,5- 1
l/ha
|
Eclipta prostata
Cynodon dactylon
fioristylis
|
Ti-gold
10 WP
|
Etil
Pirazosulfuron 10 %
|
60 g/ha
|
Cyperus iria
Fibristylis miliaceae
Cyperus difformis
|
Prowl 330
EC
|
Pendimetalin
330 g/l
|
1,5-3
l/ha
|
Cynodon dactylon
Ageratum conyzoides
Digitaria
|
3. Herbisida Non
Selektif
Nama Herbisida
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Jenis Gulma
|
Proquat
276 SL
|
Parakuat
276 g/l
|
2,0-2,5
l/ha
|
Ageratum conyzoides
Ischiema timorerse
|
Bimaron
500 F
|
Diuron
500 g/l
|
0,75-3
l/ha
|
Digitaria
Lindernia cicciata
Cyperus rotundus
|
Metsy 200
WG
|
Metil
metsulfuron 20%
|
20 g/ha
|
Rumput
teki
|
4. Herbisida
Selektif
Nama Herbisida
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Jenis Gulma
|
Storane
200 EC
|
Fluroksipir
200 g/l
|
0,25-0,5
l/ha
|
Mikania michantha
Borreria latifera
Ageratum conyzoides
|
Win 10WP
|
Metil
Metsulfuron 10%
|
20-40
g/ha
|
Monochoria vaginalis
|
Tuwal 865
AS
|
2,4 Amina
|
1-1,5
l/ha
|
Teki pada
padi sawah
|
5. Herbisida
Sistemik
Nama Herbisida
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Jenis Gulma
|
Rambo 480
SL
|
Glifosat
480 g/l
|
2-6 l/ha
|
Imprata cylindrica
Axonopus compresus
|
Command
480 EC
|
klomazon
|
0,5- 1
l/ha
|
Eclipta prostata
Cynodon dactylon
fioristylis
|
Storane
200 EC
|
Fluroksipir
200 g/l
|
0,25-0,5
l/ha
|
Mikania michantha
Borreria latifera
Ageratum conyzoides
|
6. Herbisida
Kontak
Nama Herbisida
|
Bahan Aktif
|
Dosis
|
Jenis Gulma
|
Gramoxone
276 SL
|
Parakuat
276 g/l
|
1,5-3
l/ha
|
Paspalum conjugatum
Eleusine indica
Digitaris ciliaris
|
Rice star
|
Fenoktaprop-p-etil
6,9 g/l
|
0,4-0,6
l/ha
|
Daun
sempit
|
Goal
|
Oksikloorfen
240 g/l
|
|
Rumput
Teki
Daun
lebar
|
B. Pembahasan
Herbisida memiliki
efektivitas yang beragam. Berdasarkan cara kerjanya, herbisida kontak mematikan
bagian tumbuhan yang terkena herbisida, dan herbisida sistemik mematikan
setelah diserap dan ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma. Menurut jenis
gulma yang dimatikan ada herbisida selektif yang mematikan gulma tertentu atau
spektrum sempit, dan herbisida non selektif yang mematikan banyak jenis gulma
atau spektrum lebar (Fadhly dan Tabri, 2007).
Mode of action suatu herbisida sangat
penting dalam menentukan apakah suatu herbisida dikatakan efektif atau tidak. Ada
tujuh Mode of action dari suatu
herbisida, yaitu:
1. Menghambat sintesis asam
amino
2. Menghambat sintesis lemak
3. Menghambat fotosintesis
4. Menghambat pembelahan sel
5. Menghambat sintesis pigmen
6. Melakukan perusakan sel
7. Merusak sistem kerja hormon
Dari ketujuh mode
of action herbisida dalam tubuh tumbuhan akan dijelaskan sebanyak 3 mode of action mekanisme kerja herbisida
tersebut yaitu:
1.
Menghambat Proses Fotosintesis
Nama Umum : Paraquat
Nama Kimia : 1,1 ' -
Dimethyl - 4,4 ' - bipyridinium dichloride
Rumus Empiris : C12H14N2Cl2
Rumus Bangun :
(Crafts and Robins, 1973).
Paraquat adalah nama dagang
untuk 1, 1 '-dimethyl-4, 4'-bipyridinium dichloride, salah satu yang paling
banyak digunakan di dunia herbisida. Paraquat, yang viologen, adalah bertindak
cepat dan non-selektif, membunuh tanaman hijau pada jaringan kontak. Juga
bersifat racun bagi mahluk hidup, jika terakumulasi didalam tubuh. Herbisida
paraquat merupakan herbisida kontak dari golongan bipiridilium yang digunakan
untuk mengendalikan gulma yang diaplikasikan pasca-tumbuh. Herbisida tersebut
digunakan secara luas untuk mengendalikan gulma musiman khususnya rerumputan
(Tjitrosoedirdjo, dkk, 1984).
Herbisida paraquat bekerja
dalam kloroplas. Kloroplas merupakan bagian dalam proses fotosintesis, yang
mengabsorbsi cahaya matahari yang digunakan untuk menghasilkan gula. Diketahui
bahwa paraquat bekerja dalam sistem membran fotosintesis yang disebut
Fotosistem I, yang menghasilkan elektron bebas untuk menjalankan proses
fotosintesis. Elektron bebas dari fotosistem I bereaksi dengan ion paraquat
untuk membentuk radikal bebas. Oksigen segera mengubah kembali radikal bebas
ini dan dalam proses ini menghasilkan O2 negatif.
Dengan adanya reaksi kimia
yang tinggi, O2 negatif menyerang membran asam lemak tak jenuh, dengan cepat
membuka dan mendisintegrasikan membran sel dan jaringan. Ion paraquat/radikal
bebas tersebut kemudian mendaur ulang dengan menghasilkan lebih banyak lagi O2
negatif sampai pasokan elektron bebasnya berhenti. Kerja herbisida ini sangat
tergantung pada kehadiran cahaya, oksigen, dan fotosintesis (Anderson, 1977).
2. Menghambat Sintesis Asam
Amino
Metil metsulfuron pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982. Herbisida
ini bersifat sistemik, diabsorbsi oleh akar dan daun serta ditranslokasikan
secara akropetal dan basipetal. Gulma yang peka akan berhenti tumbuh hampir
segera setelah aplikasi post-emergence dan akan mati dalam 7-21 hari. Herbisida
ini bersifat selektif untuk mengendalikan berbagai gulma pada padi sawah
(Djojosumarto, 2008).
Nama Umum : Metsulfuron-methyl
Nama Kimia : methyl
2-[[(4-methoxy-6-methyl-1,3,5-triazine-2-yl)aminocarbonyl]aminosulfonyl]benzoate
Rumus Empiris : C14H15N5O6S
Rumus Bangun :
(Audus, 1969).
Cara kerja metil metsulfuron adalah menghambat kerja dari enzim
acetolactate synthase (ALS) dan acetohydroxy synthase (AHAS) dengan menghambat
perubahan dari α ketoglutarate menjadi 2-acetohydroxybutyrate dan piruvat
menjadi 2-acetolactate sehingga mengakibatkan rantai cabang-cabang asam amino
valine, leucine, dan isoleucine tidak dihasilkan. Tanpa adanya asam amino yang
penting ini, maka protein tidak dapat terbentuk dan tanaman mengalami kematian
(Ross and Childs, 2010).
3.
Nama Umum : Glifosat
Nama Kimia : [(phosphonomethyl)amino]acetic acid
Rumus Empiris : C3H8NO5P
Rumus Bangun :
(Anderson, 1977).
Cara kerja glifosat adalah menonaktifkan/ menghambat
kerja enzim EPSP (5-Enolpyruvyl Shikimate 3- Phosphate) yang berperan dalam
biosintesa asam aromatik penyusun protein yakni tryptophan, tyrosin, dan
phenylalanin. Gejala keracunan terlihat agak lambat, dimana daun akan terlihat
layu menjadi coklat dan akhirnya mati. Gejala akan terlihat 1-3 minggu setelah
aplikasi (Djojosumarto, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar