H. Ilalang ( Imperata cylindrica )
Gambar
|
|
Nama umum
Indonesia:
|
Ilalang, alang-alang (Jawa), eurih (Sunda),
ambengan (Bali)
|
Inggris:
|
cogon grass, satintail, blady grass
|
Pilipina:
|
Kogon
|
Cina:
|
Bai mao gen
|
Jepang:
|
chigaya
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Imperata
Spesies: Imperata cylindrica (L.) Beauv.
Deskripsi
Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm, berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang)
- G. Rumput Belulang (Eleusine indica (L.))
Gambar
|
|
Nama umum
Indonesia:
|
Rumput belulang, [jampang,
carulang (Sunda)], [suket lulangan, suket welulang (Jawa)]
|
Inggris:
|
Goose grass, bullgrass, crabgrass
|
Pilipina:
|
Bakis-bakisan, bila-bila, paragis,
sambali, sabung-sabungan
|
Jepang:
|
Ohishiba
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Genus: Eleusine
Spesies: Eleusine indica (L.)
Deskripsi :
Herba, dengan perakaran yang kuat,
berumpun dengan jumlah sedikit
Buluh sering bercabang pada bagian
pangkalnya, tinggi tiap buluh bisa mencapai 50 cm, tiap buku terdapat 3-5 daun
yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru
Pelepah berwarna hijau muda, berbulu
halus penjang.
Perbungaan : tegak berdiri di atas
4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir yang dibawah berseling, panjang
bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12 bunga.
Habitat : tumbuh di daerah pantai
sampai ketinggian 1.600 m dpl.
Klasifikasi
|
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divis
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Cyperales
Famili
: Cyperaceae
Genus
: Cyperus
Spesies
: Cyperus iria
|
Dekripsi :
Sebuah
ramuan tahunan berumbai, atau kadang-kadang abadi, dengan akar
berserat,
15-75 akar merah kekuningan; 10-70-cm. Batang: 3 bersudut tajam, berumbai,
halus, 5-80 cm tinggi. Daun: basal, kasar menyentuh di bagian atas, linier,
lembek, dengan secara bertahap meruncing titik dan 3-8-mm lebar; selubung
kemerahan atau keunguan coklat, membungkus batang di pangkalan. Perbungaan:
umbel sederhana atau senyawa yang terdiri dari berbagai tegak-penyebaran
spikelets rata 3-10-mm-panjang. Buah: tiga-siku, 1,0-1,5 mm kacang dengan sisi
sedikit cekung, dan mengkilap coklat tua sampai hitam.


Nama umum : Rumput kenop, wudelan
Famili : Cyperaceae
Ciri utama :
Habitat :
C. Eceng gondok ( Eichornia crassipes )
Gambar
|
|
|
Deskripsi
|
|
Nama
ilmiah
|
:
Eichhornia crassipes
|
|
Nama
local
|
:
Eceng Gondok
|
|
Nama
umum
|
:
Eceng Gondok
|
|
Family
|
||
Habitat
|
:
Air
|
|
Ciri-ciri
khusus
|
||
Akar
|
:
Serabut
|
|
Batang
|
:
Batang tidak ada
|
|
Daun
|
:
Daun tunggal, bertangkai, tersusun berjejal di atas akar (roset akar), warna
hijau, panjang 7 - 25 cm, bentuk bulat telur (ovata), ujung meruncing
(acuminatus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata (tidak bergerigi),
permukaan mengkilat (nitidus), tangkai menggelembung
|
|
Buah
dan Biji
|
Buah
kotak sejati (capsula), beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat -
berwarna hitam. Perbanyaan
|
|
Perbanyakan
|
:
Generatif (biji).
|
Klasifikasi
|
|
Kingdom
|
:
Plantae
|
Subkingdom
|
:
Tracheobionta(Tumbuhan Berpembuluh)
|
Super
Divisi
|
:Spermatophyta
|
Divisi
|
:
Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
|
Kelas
|
:
Liliopsida
|
Sub
Kelas
|
:
Alismatidae
|
Ordo
|
:
Alismatales
|
Famili
|
|
Genus
|
|
Spesies
|
:
Eichornia crassipes (Mart.)
|
E . Genjer (Jw) ( Limnocharis flava )
Gambar
|
|
Klasifikasi
|
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Alismatidae Ordo : Alismatales Famili : Limnocharitaceae Genus : Limnocharis Spesies : Limnocharis flava (L.) Buch |
Genjer
(Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam
berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian
negara beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan
masakan. Genjer cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado
atau dibuat sayur bobor. Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok.
Genjer adalah sumber sayuran “orang miskin”, yang dimakan orang desa apabila
tidak ada sayuran lain yang dapat dipanen. Dalam bahasa internasional dikenal
sebagai limnocharis, sawah-flower rush, sawah-lettuce, velvetleaf, yellow
bur-head, atau cebolla de chucho. Tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan
atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan; rimpang tebal dan tegak, tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah
meter; daun tegak atau miring, tidak mengapung,
tangkainya panjang dan berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga hijau.
Deskripsi
Morfologi Tanaman Genjer
1.
Deskripsi
Daun
Daun
merupakan salah satu bagian tumbuhan yang penting, dan pada umumnya setiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun ini hanya terdapat pada batang
saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tumbuhan. Bagian batang
dimana daun itu melekat disebut dengan buku-buku (nodus).
Daun
biasanya tipis, melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan
klorofil, oleh karena itu daun biasanya kebanyakan berwarna hijau, dan dari
ciri umum itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan,
yaitu sebagai:
- Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi). Terutama yang berupa zat gas (CO2)
- Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
- Penguapan air (transpirasi)
- Pernafasan (respirasi)
Tanaman
genjer (Limocharis flava) merupakan tanaman yang mempunyai daun yang termasuk
kategori daun lengkap. Karena daun genjer mempunyai ketiga bagian-bagian daun
itu. Jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada daun
lengkap. Pada tanaman ini tidak ditemukan daun tambahan, dan jumlah helaian
daun tanaman ini termasuk pada kategori daun tunggal (folium simplex).
Berdasarkan susunan tulang daun, tanaman genjer memiliki tulang daun yang
melengkung yaitu daun yang susunan tulang daunnya melengkung. Bagian daun
terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun. Ujung distal
helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Tunggal, roset akar, bertangkai
persegi, lunak, panjang 15-25 cm, helai daun lonjong, ujung meruncing pangkal tumpul,
tepj rata, panjang 5-50 cm, lebar 4 25 cm, pertulangan sejajar, hija.
2.
deskripsi batang dan akar
- Batang
Berdasarkan
ada tidaknya batang, tumbuhan genjer ini termasuk pada tumbuhan berbatang
jelas, karena batangnya terlihat dengan jelas. Berbeda dengan acaulis, selain
tidak terlihat batangnya biasanya acaulis letak daun-daunnya sangat merapat.
Berdasarkan sifat batang genjer termasuk pada batang basah (herba), karena
batang ini biasanya mengandung air, tidak berkayu dan berwarna hijau. Batang
tanaman genjer berbentuk bundar (globosus). Berdasarkan arah batang di atas
tanah genjer memiiki batang yang tegak (erectus) dengan berarah tegak lurus ke
atas.
- Akar
Tumbuhan
genjer ini biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa. Apabila dilihat tanaman
ini mempunyai akar serabut. Akar lembaga dari tanaman ini dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan
berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti
serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).
3.
deskripsi bunga
Berdasarkan
pada letaknya, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos
lateralis atau flos axillaries). Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun,
terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak lepas,
bentuk kuku, hijau, benang sari 3, tangkaj putik kuning, kepala putik bulat,
mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning.
4.
deskripsi buah dan biji
Jika
penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan,
maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam
bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Buah yang berasal hanya dari bakal buah disebur
dengan buah sejati, dan jika terdapat jaringan tambahan lain yang menyusun buah
maka disebut buah semu. Pada tumbuhan genjer buah yang dimiliki tidak akan
mengalami perkembangan dengan berdaging, makanya buah dari tanaman genjer ini
termasuk pada buah semu.
Biji
berkembang dari bakal biji yang dibuahi. Biji merupakan alat perkembangbiakan
yang utama, karena pada biji mengandung calom tumbuhan baru (tembaga). Biji
dari genjer berbentuk bulat, kecil, dan berwarna hitam.
Nama
Ilmiah : Limnocharis
flava ( L ) Buchenaw
Nama
umum : Genjer
Famili : Limnocharitaceae
Ciri
utama : Gulma ini berbentuk segitiga yang memiliki
daun dan batang – batang yang berbunga seperti bentuk gurita. Buah berbentuk
bulat dan terdiri dari bagian yang berbentuk cresent. Daun yang lurus, dan
bahan pelapis curvinerved, dan bangkit dalam kelompok di atas air. Bunga-bunga
yang pedicelled, actinomorphic, banci dan 2 - 4cm panjang diameternya.
Habitat :
rawa dangkal, kolam dan sawah yang biasanya tempat tergenang air tawar

Sifat kimia dan efek farmakologi : rasa pahit, astringen, sejuk, anti-radang, antibiotik, peluruh air seni, astringen menghentikan perdarahan (hemostatik).
Khasiat tumbuhan ini antara lain : digunakan sebagai obat rematik sendi, menurunkan asam urat tinggi, disentri, diare, air kemih berdarah, buang air besar berdarah, eksim, radang kulit dan koreng serta malaria.
Bagian yang digunakan adalah seluruh tumbuhan dan akar.
8. Arbenan (Duchesnea indica [Andr.] Focke)
Arbenan termasuk terna menahun; berakar serabut; tumbuh menjalar; batangnya lemas, bercabang banyak, panjangnya mencapai 60 cm dengan nodul di tempat keluarnya percabangan dan akar tambahan. Tumbuhnya liar atau ditanam di pekarangan pada ketinggian 800–1.800 m di atas permukaan laut (dpl). Daunnya majemuk menjari beranak daun tiga, bertangkai panjang. Anak daun berbentuk bulat telur, tapi bergerigi, pangkal rata. Bunga tunggal, berwarna kuning, ke luar dari ketiak daun, bertangkai panjang, berukuran 12–15 mm. Buah bulat agak lonjong, berbintil-bintil, dan berwarna merah.
Kandungan kimia,emodin, asam krisofanat, fitosterol, minyak asiri, dan kalsium. Biji: asam linoleat, asam oleat, dan beta-sitosterol. Sifatnya manis, pahit, dingin, dan sedikit beracun.
Khasiatnya, menghilangkan panas dan racun, antiradang, antibiotik, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan. Dapat juga untuk mengobati kanker, hepatitis, muntah darah, batuk darah, darah haid berlebihan, TBC kelenjar, influenza, kejang panas, disentri, dipteri, sakit radang tenggorokan, radang payudara, gigitan ular dan serangga.
Bagian yang digunakan seluruh bagian tumbuhan.
B. Salentrong ( Vernonia
cinerea )
Gambar
|
|
Klasifikasi
|
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil
Sub
Kelas: Asteridae
Ordo:
Asterales
Famili: Asteraceae |
Rumput Jejarongan
Chloris barbata Sw. Nama umum
Chloris barbata Sw. Nama umum
Indonesia:
|
Rumput jejarongan
|
Inggris:
|
swollen windmill grass
|

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Chloris
Spesies: Chloris barbata Sw.
Asystasia gangetica (L.) T. Anders. Sinonim
Asystasia coromandeliana Nees.
Nama umum
Asystasia coromandeliana Nees.
Nama umum
Indonesia:
|
Ara sungsang
|
Inggris:
|
Chinese violet
|
Melayu:
|
Ara songsang, rumput israel
|

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Asystasia
Spesies: Asystasia gangetica (L.) T. Anders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar