Drs_Oeyo
ahlan wa sahlan
Semoga bermanfaat," Sampaikanlah Walau Hanya Satu Ayat"
Sabtu, 26 Oktober 2013
Rabu, 24 Juli 2013
nothing
Semua ada hikmahnya...
Allah maha tahu apa yg terbaik untuk ku...
ku terima semua semua ini ya Robb..
terima kasih y robb, Engkau masih menguji hamba,.
hamba anggap ini bentuk kasih sayangMu,,
kini hamba tahu,hamba tidak sendiri,.,
karena Engkau masih sayang kepada hamba..
Semua kan baik2 saja...sabar..
Allah maha tahu apa yg terbaik untuk ku...
ku terima semua semua ini ya Robb..
terima kasih y robb, Engkau masih menguji hamba,.
hamba anggap ini bentuk kasih sayangMu,,
kini hamba tahu,hamba tidak sendiri,.,
karena Engkau masih sayang kepada hamba..
Semua kan baik2 saja...sabar..
Rabu, 26 Desember 2012
Untukmu, Sahabat
Bersama kalian telah menjadikan hidup ini berwarna…
Bersama kalian ku merasakan indahnya perjalanan hidup..
Bersama kalian pula ku mampu lewati masa-masa sulit…
Sahabat, Terima kasih tlah menemani ku, .
Terima kasih telah menjagaku, menegurku, saat aku salah..,
Kurasakan kebahagian yang teramat sangat saat ku bersama kalian.,.
Canda tawa yang selalu menghibur saat duka merundung hati.,.
Sahabat, ku tak tau kapan kita berpisah.,
Esok, lusa, mingggu depan, bulan depan, atau tahun depan,ku tak tahu.,.
Aku pun tak tau bagaimana cara kita berpisah.,
Kematian, pekerjaan, rumah tangga, atau tempat yang berjauhan.,.
Biarlah semua nya berpisah, tapi biarkan persahabatan dan persaudaraan ini tetap abadi, tetap ada dalam diri kita.,.
Terima kasih untuk segalanya.,.Sahabatku….
By: Drs_O
Rabu, 20 Juni 2012
Laporan Genetika Dasar crossing over
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pindah silang adalah proses yang menyebabkan bagian
kromosom homolog saling bertukar, menghasilkan rekombinasi baru gen-gen pada
kromosom yang sama. Pindah silang dan
asortasi bebas merupakan mekanisme untuk menghasilkan kombinasi baru gen. Seleksi alam kemudian bertindak untuk
melestarikan kombinasi baru tersebut yang menghasilkan mahluk hidup dengan
kesesuaian maksimum, yaitu peluang maksimum pelestarian genotipe tersebut. Pindah silang terjadi sewaktu sinapsis
kromosom homolog pada profase I (zigoten dan pakhiten) meiosis.
Sebelumnya kita harus memahami bahwa lokasi gen pada
kromosom disebut lokus yang tersusun dalam sekuen linier. Lokus juga berarti lokasi serangkaian gen
yang berurutan dengan fungsi yang berkaitan.
Kedua alel pada suatu gen heterozigot menempati posisi yang sama dalam kromosom
homolog, yaitu alel A pada kromosom homolog yang satu dan alel a menempati
posisi yang sama pada kromosomhomolog yang lainnya. Pindah silang terjadi pada tahap tedtrad
sesudah replikasi kromosom sewaktu interfase, yaitu sesudah kromosom mengganda sehingga
terdapat empat kromatid untuk setiap kromosom homolog. Pindah silang melibatkan pematahan
masing-masing kedua kromosom homolog (kromatid) dan patahan tersebut saling
bertukaran. Peluang terjadinya pindah
silang diantara dua lokus meningkat dengan meningkatnya jarak antara dua lokus
tersebut pada kromosom.
Tujuan
1.
Memahami
dasar genetika pindah silang (crossing over)sebagai mekanisme penting dalam
kombinasi baru gen,
2.
Melakukan
simulasi berbagai bentuk pindah silang
II. TINJAUAN PUSTAKA
Peristiwa
pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis pada semua mahluk hidup.
Pindah silang ialah proses penukaran segmen dari kromatid, terjadi antara kromatid yang bukan pasangannya
dari kromosom homolong dan berlangsung pada saat kromosom mengganda menjadi 2
kromatid berpasangan (bersinapsis) dan yang homolog bergandeng pada bidang
ekuator. Kejadiannya berlangsung pada
tahap akhir profase dan metaphase pada pembelahan meiosis I. Tempat
persilangangan 2 kromatid disebut chiasma. Kromatid-kromatid yang bersilangan itu
akan melekat dan putus di bagian chiasma, kemudia tiap potongan akan melekat
pada kromatid sebelahnya secara timbal balik. (Didjosepoetro,
1974 )
Akibat
pindah silang adalah tertukarnya materi kromosom. Pindah silang dibedakan atas
:
1. Pindah
silang tunggal
ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat dan menyebabkan terbentuknya
4 macam gamet, yaitu CF dan cf yang disebut tipe gamet tetua/tipe parental
karena memiliki gen seperti yang dimiliki induk/parentalnya dan Cf dan cF yang
disebut tipe gamet rekombinasi karena merupakan gamet tipe baru sebagai hasil
adalanya pindah silang. Gamet tipe parental dibentuk dalam jumlah yang lebih
banyak karena tidak mengalami gangguan pindah silang sedangkan gamet tipe
rekombinasi dibentuk lebih sedikit. Akibatnya keturunan yang mempunyai sifat
seperti parental selalu berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan keturunan
tipe rekombinasi (lihat gambar).
Gambar Proses pindah silang tunggal
Jika
individu hasil pindah silang ini ditestcross (disilangkan dengan ccff) maka
hasil persilangannya adalah 79,4 & fenotipe tetua dan 20,6 % fenotip
rekombinasi
2. Pindah
silang ganda
ialah pindah silang yang terjadi di dua tempat (“double crossing over”).
Biasanya terjadi pada 3 buah gen yang berangkai pada satu kromosom (lihat
gambar).
Gambar Proses pindah silang ganda
(Nio, 1990 )
Pindah silang ganda dua faktor
1.
Pindah
silang ganda dua strand terjadi bila kedua pindah silang melibatkan dua
kromatid yang sama
2.
Pindah
silang ganda tiga strand terjadi bila pindah silang yang kedua melibatkan satu
kromatid yang sama dengan pindah silang yang pertama dan kromatid tersebut
berpindah silang dengan kromatid ketiga.
3.
Pindah
silang ganda empat strand terjadi bila pindah silang pertama dan pindah silang kedua
melibatkan pasangan kromatid yang berbeda. (Suryo.1984 )
Gen-gen
yang terletak pada kromosom yang sama cenderung untuk tetap bersama (berpautan)
waktu diwariskan kepada turunannya. Pindah silang terjadi antara kromatid pada
sebuah tetrad yang melibatkan dua atau lebih kromatid. Peristiwa pindah silang
menghasilkan kombinasi baru (rekombinasi) gen, yang berlainan dengan susunan
gen pada induk. Apabila jarak antara dua atau lebih gen yang berpautan itu
panjang maka kemungkinan terjadinya pindah silang pun menjadi besar. Selain itu
pula pindah silang pada kromosom yang panjang, dapat terjadi sekali (tunggal)
atau ganda. (Ayala and Kiger, 1984)
Faktor
yang mendasari pindah silang adalah jarak antar gen. Karena , jarak ini
mempengaruhi kemampuan suatu gen untuk ’saling berpindah tempat’ dengan alel
pada gamet diseberangnya. Suhu yang ekstrim pun merupakan faktor dari pindah
silang karena suhu tinggi atau rendah mempengaruhi meiosis dan juga
mempengaruhi rekombinan . Penggunaan bahan kimia atau radiasi dapat
meningkatkan pindah silang. Dan juga kontrol gen, beberapa lokus gen telah
diidentifikasi meningkatkan atau menurunkan frekuensi rekombinan. Beberapa
lokus ini mempengaruhi pada waktu kromosom berpasangan ketika meiosis, yang
lainnya sesudah kromosom berpasangan. ( Anonim A. 2009 )
III. HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Pindah
Silang Tunggal
Gambar
|
Keterangan
|
|
Pp x Mm
|
Pindah
Silang Ganda
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
3.2
Pembahasan
Pindah silang adalah proses yang menyebabkan bagian kromosom homolog saling
bertukar, menghasilkan rekombinasi baru gen-gen pada kromosom yang sama. Terjadinya segregasi dan rekombinasi dua buah
gen berangkai tidak lain karena mereka mengalami
peristiwa yang dinamakan pindah silang (crossing
over), yaitu pertukaran materi genetik (gen) di antara kromosom-kromosom
homolog. Dari pengertian pindah
silang tersebut kita dapat menyederhanakan batasan tentang gamet tipe parental
dan gamet tipe rekombinasi. gamet tipe
parental adalah gamet dengan susunan gen yang sama dengan susunan gen pada
individu, sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet yang susunan gennya
merupakan rekombinasi susunan gen pada individu. gamet tipe parental adalah gamet bukan hasil
pindah silang, sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet hasil pindah silang.
Peristiwa pindah
silang, bersama-sama dengan pemilihan bebas (hukum Mendel II), merupakan
mekanisme penting yang mendasari pembentukan keanekaragaman genetik karena
kedua-duanya akan menghasilkan kombinasi baru di antara gen-gen yang terdapat
pada individu sebelumnya. Selanjutnya,
seleksi alam akan bekerja untuk mempertahankan genotipe-genotipe dengan
kombinasi gen yang adaptif saja. Oleh
karena itulah, banyak ilmuwan yang menganggap bahwa pindah silang dan pemilihan
bebas sangat penting bagi berlangsungnya proses evolusi.
Pindah silang terjadi
pascaduplikasi kromosom
Pada
profase I meiosis kedua kromosom homolog akan mengalami duplikasi menjadi empat
buah kromatid Selanjutnya,
keempat kromatid ini akan membentuk sinapsis yang dinamakan tetrad. Pada
saat terbentuknya konfigurasi tetrad inilah pindah silang terjadi.
Bukti
bahwa pindah silang terjadi sesudah kromosom homolog mengalami duplikasi
diperoleh dari hasil analisis genetik pada percobaan menggunakan kapang Neurospora crassa. Kapang ini sangat
cocok untuk keperluan analisis genetik terutama karena dalam fase reproduksi
aseksualnya terdapat askosopra haploid yang akan mengalami pembelahan mitosis
sehingga berkecambah dan tumbuh menjadi miselium multisel yang juga haploid. Dengan
adanya miselium haploid inilah, keberadaan gen-gen resesif dapat dideteksi
karena ekspresinya tidak tertutup oleh gen dominan.
Secara
skema bukti yang menujukkan bahwa pindah silang terjadi pascaduplikasi kromosom
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Pola askus
A b
100%
A
B A b A b A b
a
b
a B a B
a B
a B
Meiosis I Meiosis
II,
Mitosis
a)
Pola askus
parental
A B A B A B
A
B A B
A b A b rekombinasi
a b
a b a B a B
a b a b a b
parental
Meiosis I Meiosis II,
Mitosis
b)
Gambar. Hasil pindah silang
dilihat dari pola askus pada
Neurospora crassa
Pada
Gambar a pindah silang terjadi sebelum kromosom mengalami duplikasi. Ternyata
dilihat dari kedelapan askospora hasil pembelahan mitosis gamet dapat
dipastikan bahwa keempat gamet yang dihasilkan seluruhnya merupakan gamet tipe
rekombinasi atau sama sekali tidak ada gamet tipe parental. Sebaliknya, pada
Gambar b pindah silang terjadi sesudah kromosom mengalami duplikasi. Tampak
bahwa kedelapan askospora yang terbentuk terdiri atas dua macam, yaitu
askospora yang berasal dari gamet tipe parental dan askosopra yang berasal dari
gamet tipe rekombinasi. Di
antara askospora tipe parental masih dapat dibedakan lagi askopora dari
parental pertama (AB) dengan askospora dari parental kedua (ab). Oleh karena
kemungkinan pada Gambar b ini masuk akal, maka dapat disimpulkan bahwa pindah
silang terjadi setelah kromosom mengalami duplikasi.
Persentase
pindah silang menggambarkan jarak antara dua gen berangkai
Peristiwa
pindah silang akan menyebabkan terbentuknya gamet tipe rekombinasi, gamet tipe
rekombinasi merupakan gamet hasil pindah silang. Sementara itu, persentase
gamet tipe rekombinasi sampai dengan batas tertentu (lebih kurang 20%)
memperlihatkan korelasi positif dengan jarak fisik antara dua gen berangkai. Dengan demikian, besarnya persentase pindah silang juga
menggambarkan jarak fisik antara dua gen berangkai.
Tiga
Gen Berangkai
Di antara tiga buah gen berangkai, misalnya gen-gen
dengan urutan A-B-C, dapat terjadi tiga kemungkinan pindah silang. Pertama,
pindah silang terjadi antara A dan B atau pindah silang pada interval I. Ke dua, pindah silang terjadi antara B dan C
atau pindah silang pada interval II. Ke tiga, pindah silang terjadi antara A
dan B sekaligus antara B dan C. Kemungkinan yang terakhir ini dinamakan pindah
silang ganda (double crossing over).
Sesuai
dengan banyaknya macam pindah silang yang terjadi, gamet tipe rekombinasi yang
dihasilkan ada tiga macam, yaitu gamet tipe rekombinasi hasil pindah silang
pada interval I, gamet tipe rekombinasi hasil pindah silang pada interval II,
dan gamet tipe rekombinasi hasil pindah silang ganda. Kalau kita misalkan bahwa kedudukan ketiga
gen berangkai tersebut seperti pada Gambar C,
maka gamet tipe rekombinasi yang dihasilkan adalah Abc dan aBC (hasil
pindah silang I), ABc dan abC (hasil pindah silang II), serta AbC dan aBc
(hasil pindah silang ganda). Selain itu, ada juga gamet tipe parental, yaitu
ABC dan abc.
A B C
a b
c
interval I interval II
A B C
A B C
a b
c
a b
c
A B C
A b C
a B c
a b
c
Gambar C Pindah silang di antara tiga gen berangkai
Dari delapan macam gamet yang dihasilkan tersebut, gamet
tipe parental dengan sendirinya paling besar persentasenya, sedang gamet yang
paling kecil persentasenya adalah gamet tipe rekombinasi hasil pindah silang
ganda.
Faktor yang mendasari
pindah silang adalah jarak antar gen. Karena , jarak ini mempengaruhi kemampuan
suatu gen untuk ’saling berpindah tempat’ dengan alel pada gamet diseberangnya.
Suhu yang ekstrim pun merupakan faktor dari pindah silang karena suhu tinggi
atau rendah mempengaruhi meiosis dan juga mempengaruhi rekombinan . Penggunaan
bahan kimia atau radiasi dapat meningkatkan pindah silang. Dan juga kontrol
gen, beberapa lokus gen telah diidentifikasi meningkatkan atau menurunkan
frekuensi rekombinan. Beberapa lokus ini mempengaruhi pada waktu kromosom
berpasangan ketika meiosis, yang lainnya sesudah kromosom berpasangan.
Pada praktikum yang
dilakukan banyaknya tipe pindah silang yang di lakukan adalah 2 tipe, adalah
pindah silang tunggal dan pindah silang ganda.
DAFTAR PUSTAKA
Ayala, F.J. and Kiger,
J.A. (1984). Modern Genetics. 2nd ed. Menlo Park: The Benjamin/Cunning Publ.Co.,Inc.
Didjosepoetro.1974. Pengantar
Genitika. Jakarta : DeptDikBud
Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar. Bandung : ITB Press
Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar. Bandung : ITB Press
Suryo. 1984. Genetika.Yogyakarta
: UGM Press
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum yang dilakukan adalah
1.
Pindah Silang adalah peristiwa bertukarnya bagian berkas kromatid dengan bagian
berkas kromatid lain dari kromosom yang homolog.
2.
Pindah silang terbagi menjadi 2 yaitu pindah silang tunggal dan pindah silang
ganda.
3.
Faktor yang mendasari pindah silang yaitu jarak antar gen, suhu yang ekstrim,
penggunaan bahan kimia atau radiasi, dan juga kontrol gen.
Langganan:
Postingan (Atom)